Monumen Jalesveva Jayamahe


Monumen Jalesveva Jayamahe yang terletak diujung Utara Surabaya menampilkan sosok Perwira TNI Angkatan Laut berpakaian PDU - 1 lengkap dengan pedang kehormatan menatap kearah laut berdiri tegak di atas bangunan gedung dengan ketinggian keseluruhan mencapai 60,6 m. Menggambarkan generasi penerus dengan penuh keyakinan dan kesungguhan siap menerjang ombak badai menuju arah yang telah ditunjukkan yaitu cita-cita bangsa Indonesia.

Pembangunan monumen ini bertujuan untuk merekam langkah-langkah heroik para pendiri dan sesepuh TNI AL dalam pengabdiannya merintis, menegakkan dan mengisi kemerdekaan serta sekaligus diharapkan dapat mengobarkan semangat perjuangan untuk mengisi kemerdekaan bagi generasi selanjutnya. 

Tanpa mengecilkan peristiwa-peristiwa bersejarah yang terjadi di Sibolga, Tegal, Pasuruan, Bali atau dimanapun di Tanah Air Indonesia ini, sejarah Ujung sebagai bagian dari wilayah Kota Pahlawan Surabaya memang tak bisa dipisahkan dari sejarah TNI AL, yaitu terjadinya peristiwa perebutan Kaigun SE 21/24 Butai pada 3 Oktober 1945, yang ditandai dengan pengucapan sumpah oleh bahariawan Penataran Angkatan Laut (PAL) : "Saya rela dan ikhlas mengorbankan harta benda maupun jiwa raga untuk Nusa dan Bangsa." 

Dalam pagelaran peristiwa sejarah TNI AL berikutnya pun, Ujung berperan sangat penting, yaitu merupakan Pangkalan Utama (Home Base) kapal-kapal perang TNI AL terbesar sampai sekarang. Dengan demikian wajarlah jika kota Surabaya dikenal pula Kota Pelaut atau Kota Angkatan Laut. Karena itu layaklah bilamana monumen Jalesveva Jayamahe dibangun di Ujung.

0 komentar:

Posting Komentar